Translate

Jumat, 11 November 2016

Tingkah Laku Kerbau (Behaviour) Doro Ncanga Kawasan Tambora, Kabupaten Dompu, NTB

Tingkah Laku Makan
            Aktivitas makan adalah tingkah laku makan yang terdiri aktivitas mencium makanan, merenggut makanan, mengunyah makanan, dan menelan makanan. Dalam satu kubangan kerbau terdapat beberapa ternak yang mengkonsumsi makanan yang berasal dari jenis rumput, jerami padi dan limbah pertanian lainya.

Gambar: Aktivitas Makan Kerbau Di Pinggir Kubangan Pantai Hodo
            Hasil pengamatan  penelitian ini dalam kubangan kerbau lumpur yang ada di pantai Hodo di kawasan Doro Ncanga bahwa aktivitas makan tertinggi terjadi pada kerbau kerbau betina dewasa yaitu sebesar 10 ekor kali yang terendah terjadi pada kerbau jantan anakkan yaitu sebesar 3 ekor. Hal ini sesuai dengan peryataan Schoenian (2005), yang menyatakan bahwa kerbau termasuk hewan yang suka merumput (Grazer) dan Banerjee (1982) yang menyatakan bahwa kerbau kurang memilih dalam mencari makan dan oleh karena itu mengkonsumsi dalam jumlah besar.
     Dari hasil pengamatan lapangan kerbau lumpur Doro Ncanga bahwa ada 4 aktivitas makan kerbau pada musim hujan:
1.      Aktivitas mencium pakan, yaitu awal perenggutan hijauan hingga kerbau mencium yang lainya.
2.      Aktivitas merenggut makanan yaitu awal perenggutan hijauan hinggga diagkat untuk dikunyah
3.      Aktivitas mengunyah makanan yaitu aktivitas yang dimulai  perenggutan hijaun yang telah dikumpulkan dalam mulut hingga aktivitas mmenelan.
4.      Aktivitas menelan makanan yang dimulai dari menelan hasil kunyahanhingga aktivita lainya,dan  kerbau lebih banyak merumput bila dibandingkan dengan sapi
            Secara umum aktivitas kerbau lumpur Doro Ncanga Padang penggembalaan Doro  Ncanga kawasan Tambora dijumpai prilaku alami kerbau yang telah diteliti dari kelompok habitatnya. Kerbau lebih suka berendam badanya dilumpur sehingga diberi nama kerbau lumpur. Dilihat dari klasifikasi kategori umur dan jenis kelamin bahwa dalam satu klan terdiri dari beberapa induk dan anak-anakny; satu klan bisa juga terdiri dari beberapa keturunan kerbau. Dalam satu klan, semua kerbau saling kenal. Satu kelompok terdiri dari beberapa klan. Tergantung pada besarnya, dalam suatu kelompok para kerbau tidak begitu saling kenal sebagaimana dalam suatu klan. Satu kawanan terdiri dari beberapa kelompok. Klan, kelompok dan kawanan hanya terdiri dari kerbau betina dan anak jantan berumur hingga dua atau tiga tahun.  satu kelompok kerbau tinggal dan bermalam bersama di satu habitat. Dekat habitatnya biasanya terdapat himpunan kotoran kerbau. Ini merupakan tempat kerbau membuang kotoranya. Ketika hari saat panas kerbau lumpur Doro Ncanga mulai berkubang. Pada musim kemarau di kawasan Doro Ncanga, kerbau betinan dan anak kerbau berpisah dari kerbau jantan. Kerbau betinan dan anak kerbau berkumpul di pantai Hodo untuk berteduh.kerbau lebih suka merumput dan hanya meramban bila pakan sangat langka. Kerbau kerbau lumpur Doro Ncanga merumput pada siang hari, merumput dilakukan di pagi hari dan sore hari kadang-kadang malam hari.
       Hasil identifikasi lapangan di Padang sabana Doro Ncanga bahwa kerbau merumput lebih banyak bila di bandingkan dengan ternak sapi. Kerbau termasuk hewan yang suka merumput (grazer) (Schoenian, 2005). Lebih lanjut dikatakan (Baneerje, 1992) mengemukakan kerbau kurang memilih dalam mencari makan dan oleh karena itu mengkonsumsi dalam jumlah lebih besar pakan yang kurang bermutu, tisak seperti di makan oleh sapi. Devendra,  (1987) mengemukakan bahwa kerbau memiliki kemampuan mencerna pakan bermut rendah lebih lebih efisien daripada sapi, dengan kemampuan mencerna 2-3% unit lebih tinggi.
            Dari hasil pengamatan kerbau lumpur Doro Ncanga bahwa ada tingkah laku yang sulit dipahami bagi orang, kecuali peternaknya. Kerbau saling berkominikasi  dengan mencium bau untuk saling mengenal dan memanggil anaknya dengan suara yang khas, yang jarang didengar. Ketika Kerbau masuk air buang kotoran tujuannya untuk menandai kubangan mereka. Kerbau jantan dan kerbau betina Doro Ncanga  hidup dalam kelompok yang berbeda, kerbau jantan dewasa tidak meninggalkan kerbau betina sedang birahi.
      Permasalahan yang ditemui dari penelitian ini adalah adanya perbedaan  antara sistem pemeliharaan. Kerbau Doro Ncanga dilepas secara ekstensif di Padang alam yang luas. Menurut Schoenian (2005) menyatakan bahwa kerbau termasuk hewan yang suka merumput (grazer) kerbau kurang memilih dalam mencari makan oleh karenaitu mengkonsumsi dalam jumlah besar pakan yang kurang bermutu.
            Hasil survei lapangan di 3 (tiga) Kecamatan tersebut bahwa cara pemberian pakan pada ternak kerbau di daerah penelitian dilakukan dengan penggembalakan kerbau yakni diikat dengan tali yang panjang lebih kurang 20 meter, sehingga ternak kerbau dapat mencari makanan  sendiri di pematang-pematang sawah. Pada sore hari Peternak kerbau lumpur akan memindahkan kerbau di tempat lahan yang lain, sehingga ada pergantian pakan atau rumput yang tumbuh secara liar dapat merumput secara bergantian. Hasil penelitian Endah Pertiwi (2007) menyatakan bahwa masyarakat Sumbawa, khususnya masyarakat tradisional menggunakaan kebisaan melepas ternaknya secara bebas di Padang penggembalaan dengan sistem beternak ekstensif dengan yaitu dengan penggembalaan umum di lar. Penggembalaan selama musim tanaman (penghujanan). Maka kerbau-kerbau tersebut akan makan sendiri, dengan demikian pakan yang diberikan pada ternak kerbau adalah rumput lapangan yang diperoleh  sendiri  oleh ternak  saat merumput. Sedangkan limbah pertanian jerami jagung dan jerami padi, jerami kedelai dan kacang-kacangan diberikan secara adlibitum. Air minum diberikan pada saat ternak kerbau dengan menggiring ternak ke sungai atau kubanganya dan rawa.

            Kegiatan beternak masyarakat Dompu yang mengandung kearifan lingkungan dipengaruhi  dan mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Pemeliharaan kerbau di Dompu dilepas di So atau sawah yang luas. So ini berperan dalam kehidupan sosial dan ekonomi Dompu. Hal ini menunjang potensi Kabupaten Dompu sebagai salah satu daerah penghasil ternak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar