Translate

Jumat, 11 November 2016

Tingkah Laku Berkubang Kerbau Lumpur Doro Ncanga

Hasil identifikasi di 2 lokasi penelitian tempat berkubangnya kerbau lumpur yakni; pantai Hodo dan Mada Oi Rao mengindikasikan bahwa, kerbau di Padang sabana Doro Ncanga kawasan Tambora akan turun kembali menuju kubangan di Mata air Rao (Mada Oi Rao), begitu juga sebaliknya di pantai Hoda. Pada sore hari kerbau-kerbau akan naik kembali ke lereng gunung, bukit di sekitar kawasan Tambora, disanalah tempat hijauan dan pohon-pohon yang masih hijau, akan tetapi  kerbau tersebut akan jalan lebih kurang sekitar 7 - 8 km begitu juga sebaliknya.
Dari hasil survei lapangan bahwa di Padang sabana Doro Ncanga sebagian lahan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dijadikan areal pertanian dan tanaman perkebunan, sehingga kerbau sebagian hidup sesuai dengan habitatnya terutama pada areal pinggir pantai Hodo.
Proses aktivitas berkubang dapat diamati dengan mencatat aktivitas berkubang (kali/hari) masing-masing kerbau lumpur di pantai Hodo dan Mada Oi Rao lalu dilakukan pula pencatatan durasi lama waktu berkubang dari masing-masing ternak kerbau yang ada di Doro Ncanga kawasan Tambora.
     
Gambar: Proses Aktivitas Kerbau Lumpur Doro Ncanga di Kubangan Pantai Hodo
   
 Hasil survei penelitian ini tanggal 16 Juli sampai dengan tanggal 20 Agustus 2015, menggambarkan bahwa ternak kerbau mulai berkubang pada pagi jam 10:00 wita dan naik pada sore hari sekitar jam 04:00 wita, dan turun kembali ke Padang sabana Doro Ncanga jam 07:00 wita atau  jam 08:00 wita. Kerbau-kerbau  akan turun kembali merumput di bawah areal Padang sabana Doro Ncanga, selesai merumput kerbau  masuk  ke kubangan pantai Hodo sampai jam 03:00 - 04:02 wita. Selesai berkubang kerbau akan berjalan potong di pinggir jalan raya, sehingga tidak jauh dari lereng gunung kawasan Tambora. Inilah aktivitas yang dilakukan kerbau selama ada dalam kubanganya.  Kemudian kerbau akan keluar sebentar kekubangan dan masuk kembali, tujuan kerbau  tersebut untuk merumput dan menjemur badanya di bawah pohon bidara (pohon Rangga), semak-semak atau belukar bahasa Bimanya - Dompunya pohon Golkar atau pohon Taride dan bahasa Sumbawanya adalah kayu Pki, pohon Sarigi, pohon Kore, yang tumbuh di pinggir pantai Hodo.
            Aktivitas  berkubang yang dilakukan ternak kerbau biasa disebabkan beberapa hal, seperti suhu udara yang terlalu tinggi, suhu tubuh ternak yang terlalu tinggi, jenis kelamin, umur ternak dan faktor genetik. Disini tanpak bahwa kerbau anak jantan lebih sering melakukan aktivitas berkubang bila dibandingkan kerbau lainnya. Frekuensi berkubang di masing-masing dua tempat, pantai Hodo dan Mata air Rao. Kedua kubangan memiliki rata-rata yang sama disetiap individu kerbau, yaitu sebesar 1 kali/hari. Sedangkan rataan waktu lama berkubang 5 jam - 6 jam. Berkubang tertinggi terjadi pada kerbau anak jantan dan yang terendah pada kerbau betina muda, sehingga untuk menyelesaikan suhu tubuh dengan lingkungannya, kerbau anak jantan harus lebih lama berada dalam kubangan. Dari hasil survei penelitian di dua kubangan pantai Hodo dan Mata air Rao Doro Ncanga Kawasan Tambora Kabupaten Dompu menunjukkan bahwa lama waktu  berkubang tertinggi terjadi pada kerbau anak jantan dan kerbau betina dara, sebesa 8 ekor kerbau, 3 ekor kerbau anak jantan dan 5 ekor kerbau betina dara. Sedangkan lama berkubang terjadi pada kerbau betina anakkan yaitu sebesar 6 jam ini disebabkan karena kerbau anak jantan memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan kerbau anak betina. Sehingga kerbau anak jantan lebih sering berkubang untuk menyeimbangkan suhu tubuhnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan http bahwa Kerbau senang berkubang. Co.id (2012) yang menyatakan berkubang merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh kerbau, terutama kerbau lumpur. Dimana pada saat berkubang kerbau mendinginkan suhu tubuh mereka yang panas menjadi dingin atau seimbang.
            Waktu berkubang kerbau di 2 (dua) lokasi kubangan di areal Padang sabana Doro Ncanga Kabupaten Dompu terlihat bahwa rataan waktu  berkubang tertinggi dari dua lokasi diperoleh dari kerbau dara jantan sebesar 5 - 6 jam, terendah pada kerbau dara betina yaitu sebesar 4-5. Hal ini menunjukkan bahwa kerbau dara jantan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berkubang. Frekuensi kerbau berkubang di antara 2 (dua) lokasi di mada oi Rao dan pantai Hodo di atas yang paling tinggi yaitu 5 jam. Sedangkan lama waktu yang paling rendah berada pada pantai Hodo. Hal ini disebabkan oleh suhu di lebih rendah 25-27 derajad Celsius.
            Lama kerbau berkubang di antara dua lokasi kubangan di atas yang paling tinggi ada di pantai Hodo 5 - 6 jam sedangkan waktu yang paling rendah berada di mada oi Rao yaitu 3-4 jam. Hal ini juga disebabkan karena suhu di lokasi Mada oi Rao lebih tinggi yaitu 27-290c dan 27-300c. dimana karena suhu lebih rendah kerbau bisa beberapa kali berkubang karena suhu tubuhnya cepat turun sedangkan di pantai Hodo yang suhunya lebih tinggi hanya sekali berkubang karena membutuhkan waktu yang lama untuk mendinginkan suhu tubuhnya sehingga hanya sekali saja berkubang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar